SEMOGA ADA SETITIK BAROKAH TERSIRAT DARI SAJIAN YANG TERSURAT SEHINGGA HIDUP LEBIH BERMAKNA DAN BERGUNA

Thursday, June 28, 2012

Dua Ulama’ Hadiri Zikrol Hauliyah Ke-47 Ma’had DQH NW Anjani

Ma’had Darul Qur’an Wal-Hadits NW Anjani adalah sebuah perguruan tinggi yang berkonsentrasi pada kajian ilmu-ilmu agama, dengan masa kuliah empat tahun bagi yang banin dan tiga tahun bagi yang banat. Perguruan tinggi ini didirikan oleh Al-Magfurlah Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid. Sistem pembelajarannya dengan halaqah atau duduk bersila. Hal ini dilakukan untuk mengikuti jejak langkah ulama’ salaf dengan berbusana serba putih. Masyaikh atau dosennya adalah orang-orang yang dipilih oleh Al-Magfurlah Maulanasyaikh.
Sejak berdirinya sampai dengan tahun 1998 Ma’had DQH NW berada di Pancor Lombok Timur. Setelah digelarnya muktamar ke-10 di Praya dengan terpilihnya Ummuna Hj.Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid sebagai ketua umum PBNW, ada beberapa orang yang tidak setuju dengan terpilihnya beliau, sehingga diusir dari Pancor. Sehingga MDQH NW dipindahkan ke Kalijaga, lalu setelah itu dipindahkan lagi ke Anjani dan menetap sampai dengan sekarang ini.
Pada ulang tahunnya yang ke 47 ini, dihadiri oleh 2 ulama’ Makkah Al-Mukarromah, yaitu Al-Allamah As-Syaikh Ayyub Abkar Asad Bin Ali Al-Ahdal Al-Yamani Al-Makki dan Al-Allamah As-Syaikh Fauzi Noor Muhammad Qosim Al-Makki Al-Burmawi.
Al-Magfurlah Maulanasyaikh sejak dulu pernah berkata “Ulama’-Ulama’ Makkah selalu Melihat, Perkembangan NW setiap saat ...... ”. Bukti nyata ulama’-ulama’ tersebut setiap tahun selalu menyempatkan diri datang ke Anjani untuk melihat secara langsung perkembangan NW. Disela-sela laporannya, ketua panitia Muhammad Fikri mengungkapkan bahwa mutakharrijin dan mutakharrijat ma’had adalah orang-orang yang siap berjuang dimana dan kapan saja tanpa tergoda oleh tipu daya dan nafsu kebendaan, mereka adalah orang-orang yang ikhlas atas keinsyafan jiwanya memperjuangkan agama Allah dibawah panji-panji Nahdlatul Wathan. Mereka tidak mudah tergelincir pada saat-saat yang menentukan masa depan organisasi dan ma’had. Fitnah yang kasar dan halus, tipu muslihat yang keras dan lemah, provokasi yang tampak maupun yang tersembunyi semuanya itu Insya’Allah akan dapat dilalui dengan selamat kalau setiap kita tetap awas, ikhlas, sami’na wa atha’na kepada Pengurus besar Nahdlatul Wathan(red.)

Link ke Facebook

0 komentar: